Enter your keyword

[:IN]Kuliah Umum Program Magister Studi Pembangunan SAPPK ITB Dilaksanakan Secara Daring[:]

[:IN]Kuliah Umum Program Magister Studi Pembangunan SAPPK ITB Dilaksanakan Secara Daring[:]

[:IN]Kuliah Umum Program Magister Studi Pembangunan SAPPK ITB Dilaksanakan Secara Daring[:]

[:IN]

Program Magister Studi Pembangunan SAPPK ITB menyelenggarakan kuliah umum daring yang bertajuk Strategi Pembangunan Di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Mewujudkan Ketangguhan Kota dan Wilayah Indonesia. Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si yang menjabat sebagai Sekjen Kementerian Dalam Negeri. Selain itu beliau ikut serta dalam anggota dewan penasehat Advisory Board dalam Program Magister Studi Pembangunan ITB. Kegiatan perkuliahan umum ini terbuka bagi seluruh sivitas akademika Program Magister Studi Pembangunan ITB yang diselenggarakan pada Kamis (24/09) melalui media daring.

Perkuliahan umum ini dimoderatori oleh Tubagus Furqon Sofhani, Ir., MA, Ph.D. selaku ketua Program Magister Studi Pembangunan. Beliau menyampaikan bahwa Dr. Ir. Muhammad Hudori M.Si dalam beberapa kesempatan telah melakukan webinar terkait dengan isu Covid-19. “Memang dikesempatan ini sengaja untuk mengundang Bapak Sekjen, untuk berbagi pengetahuan dari sisi regulasi yang saat ini sedang dibuat, dan bagaimana perkembangan dan strategi penanganan covid-19 sesuai dengan tema yang dibawakan” ujar Tubagus Furqon Sofhani, Ir., MA, Ph.D.

Dalam pemaparanya Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si menggabarkan secara umum bahwa krisis Covid-19 merupakan pandemi terluas dalam sejarah Indonesia dan tidak pernah terjadi di pemerintahan sebelumnya. Seperti yang diketahui bahwa virus ini tidak bisa dilihat tetapi dampak yang dirasakan luar bisa. Dampak yang dirasakan tidak hanya dampak sosial tapi juga dampak perekonomian.

“Terkait dengan isu dan permasalahan biasa disebut dengan dampak multidimensi untuk COVID-19 ini. Kenapa disebut demikian? Karena dilihat dari dampak yang ditimbulkan tidak hanya dari kesehatan, maupun ekonomi dan sosial.” ujar Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si

Untuk strategi Penanganan Pandemi COVID-19, terdapat arahan Presiden untuk meminta Gas dan Rem penanganan COVID-19 harus seimbang sesuai takaran. Untuk strategi rem pemerintah disini berupaya untuk menekan penyebaran pandemi COVID. Sedangkan untuk strategi gas dimana mendorong laju perekonomian melalui dukungan dan stimulus.  Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus konsisten betul terhadap strategi gas – rem.

Di akhir pemaparan, Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si menjelaskan Para akademisi dan Para Mahasiswa/i diharapkan dapat berperan dalam menemukan dan memberikan edukasi kepada masyarakat cara-cara melakukan mitigasi, adaptasi dan inovasi di tengah Pandemi Covid-19 untuk menuju ketangguhan kota dan wilayah Indonesia dari Pandemi Covid-19.

 

[:]